Di Masa Pandemi, Kreasi Dibutuhkan agar Perkuliahan Tetap Jalan
Sorong, PbP – Pandemi Covid-19 memang belum menunjukkan kapan akan berakhir. Namun tidak harus membuat dunia pendidikan menjadi lesu. Justru pada situasi sulit ini, kreasi sangat dibutuhkan agar proses pendidikan tetap berjalan. Pijakan itulah yang menjadi dasar dalam menentukan strategi tepat yang diambil Universitas Muhammadiyah (UM) Sorong dalam memberikan pelayanan terbaik buat mahasiswanya di Masa Pandemi Covid-19.
Dr. Muhammad Ali, MM.,MH selaku Rektor UM Sorong menyebut Multi Pelayanan sebagai strategi yang dipilih agar perkulihaan tetap berjalan di masa Pandemi Covid-19. Strategi tersebut diambil dalam menyikapi anjuran pemerintah bahwa prioritas utama yang harus dilakukan di masa Pandemi yakni kuliah secara online. “Memang kuliah online ini, sebenarnya sudah diterapkan sebelum adanya pandemi, khususnya Fakultas Teknik melalui Program studi (prodi) Informatika, walaupun belum 100 persen,” ungkap Muhammad Ali kepada Papua barat Pos usai acara wisuda sarjana Angkatan XV UM Sorong di sesi pertama pada hari pertama yang berlangsung di Hotel Vega, Senin (21/12).
Dengan adanya pandemi kampus UM Sorong memang memprioritaskan perkulihaan secara daring. Akan tetapi, kenyataan di lapangan ada banyak kendala yang dialami. Kendala yang terjadi yaitu, jaringan internet tidak semua wilayah lancar. Kendala berikutnya, kata Muhammad Ali, ada beberapa mahasiswa yang belum punya fasilitas untuk kuliah secara daring misalnya handphone, dan laptop. “Untuk mahasiswa yang terkendala jaringan internet , dan fasilitas kuliah online terbatas tetap kami layani perkulihaan secara offline,” ucapnya.
Upaya tersebut diambil, karena tidak mungkin hanya mengikuti prioritas utama kuliah online begitu saja, tanpa upaya melayani mahasiswa yang memiliki kendala jaringan dan fasilitas penunjang kuliah online. “Mereka juga butuh informasi,” begitu kata Muhammad Ali.
Seandainya tidak ada ketentuan dari pemerintah soal penerapan protocol kesehatan pun, UM Sorong tetap memprioritaskan protocol kesehatan dalam aktivitas akademik. Sebab tujuan utamanya, untuk keselamatan semua. “Kita ingin sehat semua. Oleh karena itu, dengan adanya peraturan pemerintah justru kita harus tambah semangat untuk menjaga kesehatan,” tuturnya.
Dirinya berharap kondisi yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19 bisa segera teratasi, sebab tentu perkuliahaan tidak terlalu maksimal dilakukan. Meski demikian, tentu tidak bisa pihaknya berdiam diri dan pasrah dengan keadaan. “Kalau hanya pasrah, berarti kita tidak ada kreasi. Maka tidak ada upaya kita untuk melayani semua mahasiswa baik yang punya jaringan internet dan fasilitas mendukung ataupun tidak mendukung. Semua harus bisa kita layani. Inilah yang kemudian kami, sebut sebagai Multi Pelayanan,” tutupnya. [EYE-SF]