Golkar Maybrat Harus Rapatkan Barisan Menuju Pemilu 2024
Perbedaan pendapat di tubuh partai Golkar Kabupaten Maybrat harus segera diakhiri. Dan kader Golkar di semua jenjang baik sebagai DPD II, sebagai anggota Fraksi Golkar di DPRD Maybrat, pengurus Komisariat Distrik (Komdis) maupun Komisariat Kampung(Komkam) untuk bersatu kembali , merapatkan barisan menuju pemilu 2024. Himbauan dan ajakan ini disampaikan salah satu Kader Partai Golkar Kabupaten Maybrat, Yakobus Kareth, SE ketika dihubungi media ini, Minggu 24 April 2022. Menurut Yakob Karet, perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi partai politik adalah hal yang wajar yang biasa terjadi dalam internal partai.
Mengenai persoalan internal partai Golkar Maybrat , Yakob Karet meminta semua kader harus berbesar hati menyikapinya, dengan merujuk pada undang- undang yaitu UU nomor 2 tahun 2008 tentang partai politik dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang larangan Pegawai Negeri Sipil menjadi anggota partai politik.
“Kita wajib patuh kepada semua aturan yang berlaku. Untuk itu saya menghimbau kepada kader golkar di semua jenjang baik itu partai maupun tingkat fraksi dan semua kader di tingkat komdis dan komkam, mari kita melupakan kejadian politik dan perbedaan pendapat yang terjadi di masa lalu. Yang berlalu biarlah berlalu mari kita semua bersatu, solit demi kepentingan partai golkar,” imbau Yakob yang sudah lama menjadi kader partai Golkar Kabupaten Maybrat ini.
“Kita semua yang dipercayakan untuk mengurus partai ini untuk kepentingan rakyat di kabupaten Maybrat yang kita cintai ini. Saya minta semua teman- teman golkar bersatu untuk bicara golkar kedepan untuk kepentingan rakyat maybrat kedepan,” sambungnya lagi.
Yakob menyatakan kalau pun perbedaan ini untuk agenda politik Pilkada Bupati Maybrat dan Pemilu legislatif 2024 ditubuh golkar Maybrat maka itu bisa diatur. Yang terutama tegas Yakob Kareth , harus bersatu dulu baru dibicarakan bersama-sama. “Kalaupun gesekan ini bersinggungan dengan agenda pilkada Bupati ya mari bersatu , kita bicarakan. Kan kita semua kader Golkar ini anak-anak Maybrat , bisa diatur yang penting kita bersatu dulu,”tukasnya.
Ia menuturkan bahwa kader maupun simpatisan partai golkar Maybrat patut berbangga karena golkarlah sebagai bupati kabupaten Maybrat dua periode .
“Saya pikir kalau kader golkar sendiri pro dan kontra orang lain bisa manfaatkan potensi ini untuk kepentingan mereka dan kita yang rugi. Kita pro – kontra di pengurus atau kader partai wajar, itu dinamika yang biasa terjadi, yang penting jangan di luar partai tetapi di dalam lembaga partai sebagai roh dan rumah kita,” pungkas mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Maybrat ini .
Lebih lanjut ia kembali mengingatkan kader yang lain bahwa perbedaan ini harus segera diakhiri karena pesta demokrasi pemilu 2024 sudah di depan mata. Jangan sampai perbedaan ini berlarut-larut sehingga mempengaruhi pencapaian Golkar di pemilu 2024.”Periode -periode lalu kursi kita DPRD fraksi golkar 7 kursi itupun kemarin 3 kursi hilang dan ini kesalahan kita semua ,tetapi mari kita bersatu dan evaluasi semua ini ,”tukasnya.
Soal musda, Yakob Kareth berpandangan bahwa musda golkar yang di laksanakan di Vega hotel Kota Sorong, 4 Desember 2021 itu kebijakan partai Golkar dan pada prinsipnya pelaksanaan telah berjalan.
Kata dia, dalam politik organisasi ada jenjang golkar kabupaten dan kota koordinasi batas dan golkar provinsi juga ada tingkatnya, namun semua diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga( AD/Art )partai Golkar.
Terkait adanya gugatan oleh komdis dan anggota fraksi Golkar DPRD di Mahkamah Partai, Yakob Kareth menyatakan itu hak politik mereka. Namun , lanjut dia , sudah diputuskan oleh Mahkamah Partai bahwa dilakukan musda ulang di kabupaten Maybrat. Semua dikembalikan ke internal partai Golkar itu sendiri dan dari DPP Golkar pusat sudah memberi tugas kepada Ketua Golkar Provinsi Papua Barat Drs.Ec. Lambertus Jitmau, MM untuk menyelesaikannya dan menghimpun atau mempersatukan semua kader Golkar Maybrat. “Ini perintah dari DPP Golkar pusat kepada DPD Golkar Provinsi Papua Barat, dan harus dilakukan penyelesaian,” kata Yakob Kareth yang pada musda lalu ikut mencalonkan diri merebut ketua DPD Golkar Maybrat.
“Mari bersatu lupakan semua perbedaan , masalah yang terjadi di internal partai Golkar Maybrat adalah masalah kita yang harus kita selesaikan , tidak bisa diselesaikan oleh orang lain,”tutup Yakob.(YB)