Guru di SD Negeri 16 Kabupaten Sorong Malas
Aimas, PbP – Semangat siswa-siswi SD Negeri 16 Kabupaten Sorong di Distrik Seget, untuk pergi menimbah ilmu ke sekolah, setiap paginya terlihat antusias. Namun, ketika anak-anak berseragam merah putih itu datang ke sekolah, semangat mereka seakan tak berguna, karena guru yang jarang datang dan malas memberikan pelajaran bagi mereka.
Hal ini, menjadi keluhan tersendiri bagi para pencari ilmu, orang tua dan juga komite sekolah.
Ham Kasilit, Ketua Komite SDN 16 Seget, kepada media ini mengungkapkan, guru di sekolah tersebut hanya hadir sekali seminggu dan bahkan hingga sebulan tak hadir memberikan pelajaran bagi anak-anak di sana.
“Pendidikan di SD Negeri 16 Seget tidak maju, namun justru melandai karena guru yang jarang mengajar. Dalam waktu 1 bulan kadang tidak datang mengajar,”ungkap Ham, ketika ditemui di Seget, belum lama ini.
Untuk membuat betah para guru, lanjut Ham, sedianya Pemerintah Kabupaten Sorong dan PT. Petrogas telah bekerja sama membangun perumahan guru, di Kampung Kasimle. Namun kata Ham, dia tidak tahu secara pasti alasan apa sehingga para guru malas dan tidak mau menetap di sana.
“Kami belum menelusuri alasan guru-guru tidak menetap. Kepala sekolah juga cuma pulang pergi, tidak bermalam. Padahal anak-anak di Kampung Kasimle sangat bersemangat dan membutuhkan pembelajaran. Bahkan hingga lulus SD, beberapa dari siswa melanjutkan pendidikannya di Seget untuk tingkat SMP dan SMA,”ujarnya.
Ditambahkannya, guru di SDN 16 Seget hanya berjumlah 4 orang, termasuk kepala sekolah, guru kontrak dan honorer, yang mengajar 51 murid dari kelas I hingga VI.
“Kami harap Pemerintah Kabupaten Sorong dapat memperhatikan masalah ini. Kami hanya butuh guru untuk anak-anak kami,”pungkasnya.
Ssementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, Sutikno, S.Pd., M.Pd, saat dikonfirmasi mengakui hal tersebut. Dia mengatakan, guru dan kepala sekolah jarang ada di sekolah menjalantakan tugas dan tangung jawab mereka.
“Kami mengakui bahwa akses ke kampung agak sulit, namun hal tersebut tidak harus menjadi alasan,”tegasnya kepeda media ini, ketika ditemui ruang kerjanya, Rabu (30/10).
Dia memastikan, akan memberikan sanksi tegas kepada guru yang malas berupa teguran dan tindakan disiplin. [MPS-HM]