Indosat Ooredoo Hutchison dan BPPTIK Komdigi Bekali Anak Muda Papua dengan Keterampilan Digital
Sorong,PbP– Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK Komdigi), Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, kembali menggelar program Generasi Terkoneksi (GenSi) yang kali ini menyasar wilayah Sorong, Papua Barat. Program ini merupakan langkah lanjutan setelah sukses diadakan di Minahasa Utara pada Mei lalu dengan partisipasi 500 peserta. GenSi di Sorong dilaksanakan di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) pada 3 Desember 2024.
Swandi Tjia, EVP Head of Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa) Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan bahwa program ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk mendorong transformasi digital yang inklusif. “Kami percaya bahwa transformasi digital yang inklusif tidak hanya membutuhkan teknologi yang handal, tetapi juga keterlibatan aktif generasi muda dan perempuan sebagai motor penggerak perubahan. Dengan memperluas literasi digital ke seluruh lapisan masyarakat, kami berharap dapat membantu mengurangi kesenjangan digital, membuka peluang ekonomi baru, dan mendukung pertumbuhan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital global,” katanya.
Program GenSi di Sorong bertajuk “Saatnya GenSi Beraksi”, melibatkan 600 peserta dari wilayah Sorong dan sekitarnya. Fokus utama program ini adalah pengenalan AI Sovereignty (Kedaulatan Kecerdasan Buatan) sekaligus model pelatihan literasi digital yang diperkenalkan kepada anggota International Telecommunication Union (ITU). Hal ini diharapkan menjadi contoh bagaimana literasi digital dapat diterapkan secara luas di tingkat internasional.
Bekerja sama dengan Digital Transformation Center (DTC), GenSi mengundang para ahli dari berbagai sektor seperti pemerintah, industri, dan inovator. Program ini juga melibatkan mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan dasar mereka dalam bidang keamanan siber. Penekanan khusus diberikan kepada kelompok perempuan dan generasi muda, yang dianggap sebagai motor penggerak utama transformasi digital Indonesia.
Program ini sekaligus menunjukkan keseriusan Indosat dalam memperluas jangkauan literasi digital hingga ke wilayah terluar Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan digital yang masih menjadi tantangan di beberapa daerah. Dengan meningkatnya akses digital, diharapkan generasi muda dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Menurut data, talenta digital kini menjadi pilar masa depan Indonesia, dengan 25,87% dari populasi atau sekitar 69,74 juta orang pada tahun 2023. Jumlah ini menunjukkan potensi besar bagi Indonesia untuk berkembang sebagai negara ekonomi digital global. Melalui program seperti GenSi, talenta ini diharapkan dapat berkembang menjadi inovator dan pemimpin di era digital.
Hamdani Pratama, Kepala BPPTIK Komdigi, menambahkan bahwa program ini merupakan hasil nyata dari kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta. “Program ini adalah bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam meningkatkan literasi digital di seluruh Indonesia. Melalui pemberdayaan komunitas lokal, kami membuka akses digital bagi talenta muda, perempuan, dan UMKM di wilayah tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hamdani menegaskan bahwa inisiatif seperti ini memiliki dampak jangka panjang dalam membangun Indonesia di era transformasi digital. Dengan kolaborasi yang terus berlanjut, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi tetapi juga menjadi pengembang dan inovator teknologi yang relevan.
Dalam pelaksanaan program di Sorong, antusiasme peserta terlihat sangat tinggi. Para peserta menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru serta keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Tidak hanya itu, kolaborasi dengan komunitas lokal memastikan bahwa pelatihan ini sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah masing-masing.
Indosat Ooredoo Hutchison dan BPPTIK Komdigi berharap bahwa program GenSi akan terus menjangkau wilayah-wilayah lain di Indonesia, sehingga semakin banyak masyarakat yang memiliki kesempatan untuk meningkatkan literasi digital mereka. Dengan begitu, Indonesia bisa memperkuat posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital global. [MPS]