fbpx
Kamis, 16 Jan 2025

Jangan Ada Lagi Kasus Kekerasan Terhadap Anak Didik

0
Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak

Sorong, PbP – Akademisi Kota Sorong, Agustinus G. Gifelem, S.Pd.,M.Pd meminta pihak terkait khususnya Dinas Pendidikan Kota Sorong, segera menyelesaikan kasus pemukulan anak didik berinisial VN kelas 6 di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Sorong, beberapa waktu lalu.

Diujung sambungan telepon, Selasa (10/3), Gifelem mengaku prihatin dengan kejadian penganiayaan yang dialami siswa kelas 6 SD tersebut. Ia menegaskan, tidak seharusnya seorang guru melakukan tindakan kekerasan kepada anak, apalagi mengikut sertakan suaminya melakukan tindakan tersebut.

“Yang pasti kami sangat menyayangkan kejadian tersebut, kami berharap segera diselesaikan secara kekeluargaan dengan cepat, agar tidak berlarut masalahnya,” ujar Gifelem.

Gifelem mengusulkan penyelesaian masalah dengan cara kekeluargaan, dengan pertimbangan jika dilakukan dengan cara hukum akan berdampak lebih buruk kepada semuanya, baik sekolah, guru terlebih dinas pendidikan sendiri. Meski memang keputusan sepenuhnya ditangan si anak didik sebagai korban.

Lanjut dia, setelah masalah itu selesai, pihak-pihak terkakit harus segera melakukan evaluasi dan menjadikan peristiwa tersebut pembelajaran agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Anak-anak itu membutuhkan pendidikan yang layak dan gereka kelak menjadi orang berguna yang bisa memajukan bangsa ini. Jadi kami minta jangan ada lagi kekerasan terhadap anak didik, karena bisa menjadi batu penghalang untuk kita mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas,” tegas Gifelem.

Ia juga menyarankan dinas terkait harus segera melakukan sosialisasi kepada guru-guru tentang tugas dan wewenangnya sebagai seorang tenaga pendidik.

“Kalau masalah di rumah jangan dibawa ke sekolah, dan masalah sekolah jangan dibawa kerumah. Begitu juga kepada siswa ingat guru itu sangat penting sebagai penntu masa depan anda,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa kelas VI SD berinisial VN daniaya oleh oknum guru berinisial NM bersama suaminya berinisial YD di lingkungan sekolah. Korban dianiaya lantaran menertawakan pelaku (NM) yang saat itu sedang berdiri di hadapan para siswa. [GUS-MJ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.