Jiwa Membangun, Gabriel Asem Paling Pantas Pimpin Papua Barat Daya
Sorong, PbP – Provinsi Papua Barat Daya, merupakan daerah otonomi baru (DOB) yang baru saja diresmikan oleh pemerintah pusat beberapa tahun lalu. Menyandang status sebagai provinsi termuda di Indonesia, Papua Barat Daya masih sangat minim, sarana dan prasarana penunjang, termasuk infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024, menjadi momen penting sekaligus krusial bagi khalayak di 5 kabupaten 1 kota, yang ada di wilayah Kepala Burung Pulau Papua ini. Karena ini merupakan kali pertamanya warga Papua Barat Daya memilih gubernur defenitif, untuk memimpin lima tahun kedepan. Selama kurang lebih dua tahun pasca diresmikan, Provinsi PBD hanya dipimpin oleh Pj gubernur dan belum memiliki DPR di tingkat provinsi.
Keputusan dan pilihan masyarakat tentu akan menjadi catatan sejarah yang manis, apabila pemimpin yang dilahirkan melalui Pilkada kali ini, mampu membawah provinsi ini ke arah yang lebih baik. Namun akan menjadi momok historis yang tak terlupakan, jika publik salah menentukan pilihan. Secara etik dan moral tentu beban itu ada di pundak masyarakat, karena siapapun pemimpin yang lahir, masyarakatlah yang memilih.
Harus diakui bahwa hari ini, publik sedang diperhadapkan dengan ragam pilihan, usai munculnya figur putra-putri terbaik di panggung politik Papua Barat Daya. Ruang publik kian ramai dihiasi ide-ide, gagasan bahkan propaganda yang ditawarkan masing-masing kandidat. Ibarat mencari jam tangan di dalam jerami, saatnya publik untuk menarik diri dari hiruk-pikuk lonceng politik tersebut. Waktunya untuk merenung bahwa dari sekian banyak pilihan, tentu hanya satu yang dibutuhkan.
Secara normatif sosok pemimpin tentu harus memiliki kualifikasi kompetensi, kapabilitas dan juga integritas serta rekam jejak yang baik, disamping syarat lain yang penting dan dibutuhkan. Namun secara prinsipal, ada satu yang harus digarisbawahi oleh masyarakat seantero Papua Barat Daya, yakni pemimpin yang memiliki jiwa membangun. Sebagai provinsi baru, geliat pembangunan di Papua Barat Daya harus digalakan, sehingga dibutuhkan pemimpin yang memiliki karakter membangun dan berani tentunya.
Tokoh Intelektual muda Kabupaten Tambrauw, Nicodemus Momo S.IP menilai, mantan bupati Tambrauw 2 periode, Gabriel Asem, SE.,M.Si menjadi salah satu figur yang sangat pantas untuk memimpin Provinsi Papua Barat Daya di lima tahun pertama ini. Hal ini dikarenakan Gabriel memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam konteks pembangunan. Gabriel telah membuktikannya saat memimpin Kabupaten Tambrauw, dari ketiadaan, hingga saat ini Tambrauw sudah berkembang cukup pesat.
“Gabriel Asem telah menunjukkan kemampuannya membangun Kabupaten Tambrauw, mulai dari infrastruktur sampai suprastruktur. Belum lagi sifat mengayominya, perlu kami apresiasi, segala suku, ras dan agama, Gabriel akomodir untuk mewujudkan pembangunan yang maksimal,” ungkap Nicodemus, kepada awak media, Mingu (26/05/2024).
Menurutnya, Gabriel Asem adalah harapan masyarakat Papua Barat Daya, untuk meletakan dasar pembangunan seperti yang telah ia lakukan di Kabupaten Tambrauw. Selain memiliki visi yang jelas, Gabriel juga masih sangat energik sehingga diharapkan akan membawa pembangunan bagi Papua Barat Daya dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Provinsi Papua barat Daya lanjut Nico, merupakan provinsi baru yang tentu akan menghadapi tantangan yang cukup berat. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemimpin yang cerdas, visioner, nasionalis, kreatif dan berjiwa membangun. Kriteria pemimpin seperti ini hanya ada pada sosok Gabriel Asem, yang dibuktikan ketika memimpin Kabupaten Tambrauw selama 2 periode.
“Rakyat Provinsi Papua Barat Daya sangat membutuhkan pemimpin yang kerja nyata, bukan sekedar kata-kata atau sekedar mencari kekuasaan. Sosok yang menurut saya paling tepat itu adalah mantan bupati Tambrauw Gabriel Asem, SE.,M.Si,” tutup Nico.
Untuk diketahui Gabriel Asem merupakan mantan Bupati Tambrauw 2 periode yang menjabat antara tahun 2012-2017 dan tahun 2017-2022. Gabriel dikenal sebagai Bapak Pembangunan karena menjadi peletak dasar pembangunan di Kabupaten Tambrauw.
Sepak terjang menjaga hutan dan ekosistem laut dan udara khususnya sejumlah habitat dilindungi juga sudah tidak diragukan lagi, julukan Tokoh Penjaga Hutan dan Pemimpin Konservasi pun melekat dalam pribadi Gabriel Asem.
Tercatat Gabriel Asem dipandang sebagai salah satu Bupati yang sukses di Papua Barat Daya. Diantara pencapaiannya adalah menjamin ketersediaan air bersih di 29 distrik dan 216 kampung, membuka akses jalan ke semua distrik, dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Warabiyai.
Selain itu, Gabriel juga berhasil membangun 8 tower telekomunikasi, pembangunan Bandara Werur di Distrik Bikar serta pembangunan Kantor Bupati Tambrauw. Gabriel juga konsen pada pengembangan ekonomi masyarakat dan peningkagan sumber daya manusia (SDM). Ini dibuktikan setelah ia membangun asrama bagi mahasiswa Tambrauw di hampir semua kota studi.
Gabriel dalam kepemimpinannya banyak sekali mendapat penghargaan, salah satu penghargaan dari sekian banyak penghargaan lainnya yakni dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada tahun 2017. [JOY]