Kapolres: Tidak Ada Ikan Formalin di Kota Waisai
Waisai, PbP – Satuan Kepolisian Raja Ampat dan dinas kesehatan sama dinas perindustrian dan perdagangan Kabupaten Raja Ampat terjun melakukan pengecekan ikan ke Pasar Tradisional Kota Waisai, Selasa (24/9). Tim turun untuk memastikan kebenaran humor atau isu yang berkembang ditengah masyarakat, soal adanya ikan berformalin di seputar Kota Waisai.
Kapolres Raja Ampat, AKBP Edy Setyanto, S. IK menjelaskan hasil pengecekan di lapangan, tidak ada ikan yang terindikasi mengandung formalin. Dimana ikan yang dijual di pasar tradisional aman untuk dikonsumsi tidak seperti rumor yang berkembang.
“Kita sudah turun cek ke pasar, dan mengambil beberapa sampel ikan. Dimana hasilnya, belum ada yang terindikasi ikan berformalin di Waisai Raja Ampat. Makanya, kami langsung mengumpulkan pihak TNI/AD, tokoh masyarakat, tokoh agama serta pemerintah menginfomasikan hal penting ini”, terang Kapolres Edy kepada Papua barat Pos di Pos Polisi WTC, kemarin.
Kapolres mengingatkan pedagang ikan di pasar tradisional agar tidak memakai formalin. “Kami ingatkan para pedagang, jangan pernah gunakan formalin. Bila ketahuan, maka ditindak tegas. Kami pun tunggu hasil uji laboratorium yang sempat heboh kemarin. Jika hasil positif ada indikasi formalin, maka penjual harus bertanggung jawab”, tegasnya.
Sekda Kabupaten Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si menegaskan, pihaknya akan buat teguran bagi oknum pejabat atau pun petugas di dinas kesehatan yang sudah menyebarkan informasi tersebut. Pasalnya, informasi yang di sebarkan tentang ikan berformalin di Kota Waisai belum ada hasil uji laboratorium. Maka, belum positif alias abu-abu tetapi sudah disebarkan.
Yusuf Salim menilai, oknum pejabat yang telah menyebarkan informasi atau berita terkait ikan berformalin ini. Hanya Asal Bunyi (Asbun), tapi tidak memengang bukti-bukti yang kuat begitu pun hasil Uji Laboratorium. Dampaknya, homor atau isu tersebut dikomsumsi oleh masyarakat serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang berakibat secara negatif di pasar.
“Saya sudah perintahkan staf agar segera buat surat edaran kepada seluruh pimpinan SKPD di lingkungan Raja Ampat tidak seenaknya bicara tanpa ada kepastian. Apalagi berkaitan dengan kepentingan orang banyak dan khalayak umum di Raja Ampat. Untuk itu, kami juga minta maaf atas oknum pejabat yang mengekspor isu yang belum jelas kebenarannya”, pungkasnya. [TLS-SF]