Kecelakaan Lalu Lintas Menewaskan Pejalan Kaki, Masyarakat Blokir Jalan
Sorong,PbP- Kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Rabu, 13 November 2024, sekitar pukul 00.30 WIT di kilometer 28, Kelurahan Mariat Gunung, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, menewaskan seorang pria berinisial DT, 44 tahun, asal Kampung Fuog, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat. DT menjadi korban tabrak lari saat duduk di pinggir jalan dan ditabrak oleh sebuah mobil yang melintas dari arah Klamono menuju Sorong.
Menurut laporan awal, mobil yang masih dalam penyelidikan polisi diduga tidak memperhatikan keberadaan korban yang duduk di pinggir jalan. Karena jarak yang sudah terlalu dekat, pengemudi mobil tidak sempat menghindar dan menabrak DT, lalu langsung melarikan diri dari tempat kejadian. Korban meninggal dunia di lokasi kecelakaan dan dibawa ke RS Sele Be Solu Kota Sorong untuk menjalani visum.
Akibat insiden ini, masyarakat di sekitar kilometer 28, Kelurahan Mariat Gunung, melakukan aksi pemalangan di beberapa titik di jalan utama. Aksi ini memutus akses transportasi antara Kabupaten Sorong dengan Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Sorong Selatan. Tercatat lima titik pemalangan yang dilakukan warga, yang menyebabkan kemacetan parah di sekitar lokasi kecelakaan.
Polisi menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 02.00 WIT, ketika warga menemukan korban tergeletak di pinggir jalan. Petugas yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi korban ke RS Sele Be Solu dan melakukan identifikasi awal atas kasus tabrak lari ini. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku pengemudi mobil yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsaoran, S.I.K., M.I.K., mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. “Kami berharap masyarakat bisa mempercayakan kasus ini kepada kami. Jangan bertindak di luar hukum,” ujar Kapolres melalui pesan singkat kepada media ini, Rabu (13/11/2024).
Setelah negosiasi panjang antara warga dan pihak kepolisian, empat dari lima titik pemalangan berhasil dibuka, namun satu titik pemalangan masih belum dibuka oleh warga yang menolak negosiasi. Kapolres Sorong beserta jajarannya terus berupaya melakukan pendekatan persuasif agar situasi kondusif dan akses jalan dapat segera normal kembali.
Proses negosiasi antara warga dan polisi dimulai sekitar pukul 11.12 WIT, dan akhirnya seluruh titik pemalangan berhasil dibuka sekitar pukul 16.50 WIT setelah melalui dialog intensif. Kapolres mengapresiasi masyarakat yang akhirnya bersedia membuka pemalangan demi kelancaran lalu lintas dan kepentingan bersama.
Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya kehati-hatian di jalan raya, terutama pada malam hari. Polisi pun menghimbau pengemudi untuk lebih waspada dan menghormati hak pejalan kaki. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti serta melakukan penyelidikan guna menangkap pelaku tabrak lari. [MPS]