Kejar Ratusan Narapidana, Lapas Sorong Dibekali Rp. 0

Sorong, PbP – Pengejaran seratus lebih sista narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sorong hingga saat ini masih dilakukan. Namun, pihak lapas harus merogoh kocek dalam-dalam, karena tak ada anggaran dari luar untuk menunjang pengejaran tersebut.
Kepala Lapas Kelas II B Sorong, Nunus Ananto, saat dikonfirmasi Papua barat Pos, mengakui bahwa tak ada kucuran dana dari badan ataupun instansi manapun untuk mereka, dalam rangka mengembalikan para narapidana ke dalam lapas.
“Tidak ada bantuan dari pihak manapun, sama sekali tidak ada. Nol Rupiah kalau lebih tepatnya,”kata Nunus melalui sambungan telepon, Senin (23/9).
Karenanya, sambung Nunus, mereka harus memakai dana pribadi kantor untuk melakukan pencarian dan penangkapan terhadap warga binaan yang jumlahnya tidak sedikit.
“Mau bagaimana lagi? Kalau tidak ada bantuan, yah kita harus pakai uang sendiri,”imbuhnya.
Nunus juga mengatakan, dari sekian warga binaan yang telah kembali ke dalam lapas, kebanyakan diantara mereka ditangkap saat berpapasan dengan petugas lapas.
“Banyak diantara mereka yang kita tangkap secara tidak sengaja, atau saat berpapasan di jalan. Banyak pokoknya, saya saja 3 kali tangkap warga binaan di Kampung Baru. Jadi lebih banyak yang kita tangkap saat berpapasan di jalan, dibanding yang kita tangkap saat lakukan pengejaran,”beber Nunus, sembari mengatakan warga binaan yang belum kembali ke Lapas Sorong berjumlah 170 orang.
Ditambahkan Nunus, setiap melakukan pengejaran atau penggrebekan, pihaknya selalu melihat tingkat kesulitan dalam upaya menangkap warga binaan.
“Dalam menangkap warga binaan ini ada kesulitannya masing-masing. Kalau benar-benar sulit, kita akan meminta back up dari pihak kepolisian. Tapi kalau dirasa memungkinkan, kita akan tangkap sendiri,”tuntasnya.
Sebelumnya, ratusan narapidana berhasil melarikan diri, usai Kantor Lapas Kelas II B Sorong, dilahap api, Senin (19/8). Sipir lembaga yang saat itu berjaga-jaga di pintu gerbang lapas pun tidak dapat berbuat banyak, mengingat banyaknya jumlah narapidana yang saat itu melarikan diri ke arah Jalan Arteri, Kota Sorong. [GPS-HM]