Lebih Baik Rekrut Guru Honorer Daripada Perdaya Guru Pensiun
Sorong, PbP – Usulan presiden terkait penggantian guru honorer dengan guru pensiun kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ditanggapi Kepala SMPN 5 Kota Sorong, A. K. Lallo, S.Pd.
Ditemui di ruang kerjanya belum lama ini, Lallo mengatakan, wacana menggantikan guru honorer dengan tenaga guru yang pensiun tidak ada bedanya dan bahkan kata dia, sekolah akan menemui kendala lain jika guru pensiun direkrut kembali.
“Jika guru pensiun kita perpanjang masa baktinya, pertimbangan pertama apakah guru tersebut mau atau tidak. Karena ada kemungkinan, guru pensiun lebih memilih menghabiskan masa tuanya dengan anak dan keluarganya dan kedua, apakah dia masih mampu untuk mengajar?”terang Lallo.
Sementara guru honorer, lanjut dia, ketika direkrut memiliki kemampuan berbeda, dengan semangat yang juga berbeda dan cenderung lebih berjuang.
Dia menambahkan, dari sesi pembayaran gaji, baik guru honorer ataupun guru pensiun akan dibayar dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), jadi menurutnya tak ada bedanya.
“Kecuali gaji guru pensiun tetap tanggungan pemerintah, maka kepala sekolah dengan senang dan berbangga hati tidak akan merekrut guru honor,”imbuhnya.
Dia juga juga berpendapat, jika sekolah tidak merekrut guru honorer, maka proses belajar mengajar akan lumpuh dan Orang tua akan memberontak, serta anak didik tak akan terkontorl. “Masalah pendidikan ini sudah sangat kompleks. Jadi kalau mau berpikir mencari solusi, coba berpikir secara perlahan dan harus melakukan pengkajian yang sangat mendalam, terlebih turun langsung ke lapangan, jangan hanya melihat dari atas sana. Bila perlu turun sampai ke pelosok negeri,”sarannya. [GUS-HM]