Masyarakat Moi Jangan Jadi Penonton

Suku Moi salah satu suku di Papua yang mendiami Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Kabupaten Sorang Selatan dan Raja Ampat. Terdapat beberapa subetnik, yaitu Moi Legin, Moi Abun, Moi Karon, Moi Kalabra, Moi Moraid, Moi Segin dan Moi Maya.
Suku Moi, dinilai hanya jadi penonton di tanahnya sendiri. Dengan demikian, masyarakat Moi harus bersatu demi mencapai tujuan bersama.
Hal tersebut di katakan kepala adat suku besar moi, Kaflok Paulus Safisa dalam sambutannya saat pengukuhan dan pengesahan kepala suku besar Moi dan wakil adat di 7 wilayah adat moi (kelim, kalabra, Sigin, lemas, maya, abun, Saloma) periode 2022-2027, di gedung ACC Rabu (19/10/2022).
Menurutnya, keberadaan perusahaan di tanah Moi belum memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat khusnya orang Moi. Oleh karena itu, dewan adat suku moi bersama seluruh masyarakat Moi. Perlu ada MoU dengan perusahaan yang ada ditanah Moi. “Kita sebenarnya orang kaya, tapi jangan kita termakan oleh keadaan yang ada saat ini. Jika ada persoalan yang terjadi antara masyarakat adat dengan pengusaha yang ada dapat di selesaikan dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu Pejabat Bupati Kabupaten Sorong, Yan Piet Moso, S.Sos., MM mengatakan, pelantikan badan pengurus suku Moi merupakan sebuah keajiban. Adat harus tetap dijaga dan di lestarikan dengan baik.
Pemerintah berharap dewan adat dan lembaga adat maupun masyarakat adat Moi harus bersinergi dengan pemerintah. “Perlu kita ketahui bahwa sejarah peradaban adat yang lebih dulu ada sebelum pemerintah dan agama. Oleh karena itu, adat harus di jaga dengan baik,” kata Pj Bupati.
Lanjut Pj, apa yang menjadi harapan dewan adat menyangkut perubahan nama Alun-alun Aimas akan di bicarakan dan di kaji untuk menjadi perhatian serius dari pemerintah.
Terkait dengan penolakan pembangunan bendungan air kali warsamson, dari masyarakat adat. Pj menilai, adat penting tapi kehidupan juga penting. Oleh karena itu, pemerintah dan dewan adat maupun suku-suku yang ada di areal kali warsamson akan duduk bersama membicarakan guna mencari titik terang. [MPS]