Sorong, PbP – Pemerintah Kota Sorong hingga kini belum menyampaikan tanggapan, terkait aksi pemalangan yang terjadi di Puskesmas Malawei, Jalan Baru Kota Sorong, Rabu (07/08/2024) pagi.
Meski pemalangan berkaitan dengan kebijakan Pemkot yang melakukan pergantian kepala puskesmas, namum Pemkot terkesan diam dan memilih bungkam ketika dikonfirmasi awak media terkait persoalan tersebut.
Padahal jika dilihat fakta di lapangan, akibat kejadian itu pelayanan di Puskesmas jadi terganggu dan banyak masyarakat yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Sementara menurut etika kesehatan, keselamatan pasien harusnya diutamakan.
Aksi Pemalangan
Aksi pemalangan dilakukan oleh sekelompok orang terjadi di Puskesmas Malawei Rabu (07/8/2204). Mereka menutup gerbang pagar masuk ke lokasi Puskesmas, menggunakan sebuah spanduk berukuran besar yang berisi tulisan beberapa tuntutan.
Dalam aksi tersebut, terpantau pintu pagar Puskesmas ditutup dan tidak adanya pelayanan, banyak pasien yang datang berobat langsung dipulangkan.
Awak media sempat mewawancarai perwakilan masa aksi Lina Isir yang pada saat itu langsung membacakan tuntutan mereka seperti yang tertulis di dalam spanduk.
1. Orang luar yang datang di tanah papua cari pekerjaan untuk menjamin hidup bukan mau mencari jabatan/ kedudukan.
2. Di puskesmas malawei masih banyak pegawai senior yang tahu permasalahan di dalam kantor maupun di pelayanan masyarakat.
3. Ada banyak OAP yang sudah lama kerja di puskesmas malawei.
4. Menempatkan seseorang yang tidak pernah bekerja di puskesmas dan membutuhkan waktu untuk belajar lagi.
5. Karena kepentingan tertentu sehingga memaksa menempatkan orang yang tidak memiliki basic di pelayanan di Puskesmas
6. Apakah kami OAP tidak tau dan tidak sanggup menjadi pemimpin di neger kami sendiri.
“Jadi pernyataan kami sudah jelas, kami lakukan penolakan kepala Puskesmas Malawei yang baru Mulyani S. kep, Ners adalah staf yang selama ini melakukan pelayanan dirumah sakit Selebisolu. Kami berharap agar pemerintah Kota Sorong segera melakukan pembatalan terhadap yang bersangkutan, karena tidak layak untuk memimpin kami orang Papua yang sudah berkerja lama di Puskesmas Malawei,” ujar Lina Isir.
Pengakuan Petugas Medis
Terkait dampak aksi pemalangan terhadap pelayanan di Puskesmas, awak media mencoba memintai keterangan sejumlah petugas medis yang ada di Puskesmas. Menurut salah satu petugas medis yang enggan namanya disebutkan mengaku akibat aksi pemalangan tersebut aktivitas di Puskesmas lumpuh total.
Ia mengaku banyak pasien yang sempat datang tapi terpaksa dipulangkan karena tidak adanya petugas yang bisa memberikan pelayanan. Bahkan, ia menyebut para petugas medis dan staf di Puskesmas tidak diperkenankan untuk masuk dan melaksanakan tugas di Puskesmas.
“Kami tidak dibolehkan masuk ke Puskesmas, disuruh pulang semuanya. Jadi memang tidak ada pelayanan di Puskesmas sampai saat ini. Tadi ada beberapa pasien yang datang tapi disuruh pulang juga,” ujar petugas tersebut.
Sementara, salah seorang petugas lainnya, mengaku sangat terganggu dengan adanya aksi pemalangan tersebut. Ia bahkan sesumbar mengaku tidak mengenal pihak yang melakukan pemalangan karena bukan dari internal Puskesmas.
“Setahu saya, kami semua yang di Puskesmas baik tenaga medis maupun staf sama sekali tidak ada yang keberatan dan tidak mempersoalkan terkait adanya pergantian Kepala Puskesmas. Kami siap melaksanakan tugas melayani masyarakat. Justru yang datang palang ini kami tidak kenal mereka dari mana,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah Kota Sorong segera menyelesaikan persoalan tersebut, dan yang utama sesegera mungkin membuka kembali pelayanan di Puskesmas karena banyak masyarakat yang membutuhkan.
Sikap Pemkot Sorong
Terkait adanya aksi pemalangan di Puskesmas Malawei, Pemerintah Kota Sorong belum memberikan keterangan resminya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong Hermanus Kalasuat yang dikonfirmasi lewat pesan singkat di WA dan telephone tidak merespon. Demikian juga Sekda Kota Sorong Yakob Kareth yang dikonfirmasi awak media via pesan di WA hanya membacanya dan tidak memberikan jawaban.
Untuk diketahui aksi pemalangan di fasilitas kesehatan sebelumnya juga terjadi di Puskesmas Malanu yang ada di Distrik Sorong Utara. Lagi-lagi pemalangan ditenggarai alasan yang sama yakni pergantian kepala Puskesmas oleh Pemkot Sorong yang dinilai sepihak.
Namun, meski sudah berulang kali terjadi pemalangan dan penolakan, hingga kini Pemkot Sorong belum merubah keputusannya, atau sekedar memberikan keterangan dan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait. [JOY]