PH Korban Penembakan Pertanyakan Keberadaan Proyektil Peluru

Sorong, PbP – Fernando M. Ginuny, selaku kuasa hukum dari Yohanis Marar, pria yang belum lama ini ditembak pria misterius di Kilometer 7 Kota Sorong, mempertanyakan proyektil peluru yang sebelumnya bersarang di badan kliennya.

Hal tersebut disampaikan Fernando, setelah proyektil yang dipakai pelaku untuk menembak pelakunya hilang secara misterius. Dijelaskan Fernando, peluru itu tiba-tiba menghilang setelah kliennya dioperasi di RSUD Sele Be Solu.

“Sudah pasti dokter yang operasi klien saya ini yang tahu dimana proyektil itu. Kalaupun memang sudah di polisi, mereka sudah pasti tahu itu proyektil dari senjata apa dan dari satuan mana. Tapi ketika kami tanya, mereka tidak mau kasih tahu, padahal proyektil itu penting buat kami sebagai barang bukti  saat buat laporan,” kesal Fernando sembari menambahkan bahwa pihaknya akan menyurati Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait tidak profesionalnya dokter yang telah mengoperasi kliennya.

Dalam wawancaranya, Fernando secara tegas juga membantah dugaan pihak kepolisian yang menyatakan bahwa kliennya mabuk dan melakukan pemalangan serta pemalakan yang berujung pada kasus penembakan itu. Karena menurut Fernando, kliennya saat itu memang sedang dalam posisi mengetuk pintu kios karena ingin membeli rokok.

“Klien saya waktu itu memang murni ingin membeli rokok dan saya katakan tidak benar klien saya melakukan pemalangan dan pemalakan disana. Ditambah lagi klien saya ini tidak pernah satu kali pun terlibat dalam aksi kriminalitas,” kata Fernando.

Fernando justru menduga, polisi sudah mengetahui identitas dari pelaku penembakan, sehingga mereka bisa mengambil dugaan kalau kliennya lah yang memicu kejadian itu dengan melakukan pemalakan dan pemalangan.

“Kalau memang klien saya melakukan pemalakan, dugaan saya malah pelaku ini yang kasih informasi tersebut. Berarti sebenarnya mereka sudah tahu siapa yang melakukan penembakan ini, sudah jujur dan terbuka saja,” ungkap Fernando di Sekertariat LBH Kaki Abu, Kota Sorong, Senin (18/5).

Fernando menambahkan, pihaknya akan terus mengawal kasus tersebut hingga identitas pelaku terungkap dan dijatuhi hukuman atas apa yang telah pelaku perbuat.

Sebelumnya, seorang pemuda bernama Yohanis Marar (22 tahun), harus mendapat penanganan medis di RSUD Sele be Solu, setelah ditembak oleh seseorang dari dalam mobil di Kilometer 7 Kota Sorong, Minggu (17/5).

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun media ini, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIT, dimana saat itu Yohanis bersama beberapa rekannya hendak membeli rokok di salah satu kios yang letaknya tidak jauh dari rumah korban.

Namun saat sedang mengetuk dan memanggil-manggil pemilik kios, dari arah kejauhan datanglah sebuah mobil yang semakin lama semakin mendekat ke arah korban dan rekan-rekannya.

Setelah jaraknya sudah cukup dekat dengan kios tadi, mobil tersebut kemudian memadamkan lampunya yang disusul dengan sebuah tembakan yang awalnya nyaris mengenai korban.

Kaget orang dari dalam mobil itu berusaha menembak mereka, korban dan rekan-rekannya serentak lari menjauhi orang-orang yang mengancam nyawa mereka tersebut.

Saat Yohanis dan rekan-rekannya berupaya melarikan diri dari lokasi kejadian, sebuah tembakan kembali dilancarkan pelaku yang kemudian mengenai badan bagian belakang korban. Dimana korban yang mengaku ketakutan, baru mengetahui dirinya tertembak setelah sampai di rumahnya.

Sebelumnya, Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas pelaku. Kapolres juga menduga kasus penembakan itu merupakan buntut dari aksi pemalakan dan pemalangan yang dipicu minuman keras. [GPS-MJ]

Please follow and like us:
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *