Poros Muda Desak Mubes Suku Moi Sementara Ditunda
Sorong, PbP – Rencana musyawarah besar (Mubes), suku besar Moi mendapat protes keras dari poros Muda Moi.
Koordinator lapangan poros muda Moi Marco Fambasten Kadakolo, mengingatkan panitia mubes suku Moi, agar sementara waktu menangguhkan pelaksanaan Mubes, serta terlebih dahulu menyelesaikan persoalan yang terjadi di dalam intern suku besar Moi.
Diawal penyampaiannya, Marko menegaskan, generasi Moi dan toko muda Moi sudah tentu memiliki peran penting, sebagai fungsi kontrol, dalam rangka menyikapi persoalan di tubuh internal Nemoi saat ini.
Sehingga Marco, mengimbau kepada semua elemen masyarat besar suku Moi yang mendiami tanah Moi, mulai dari Moi Kelim, Moi Maya, Moi sigin, Moi Abun, Moi Madik dan lain-lain agar menahan diri, termasuk panitia Mubes.
Sebab menurutnya, harus ada rekonsiliasi penyatuan, duduk bersama di internal panitia Mubes dan panitia persiapan pelantikan kepala suku Moi, lalu membicarakan dari hati ke hati, guna pelaksanaan mubes dimaksud.
Pasalnya, kata Marco dari pengamatan gerakan poros muda Moi, saat ini orang Moi masih terpecah-belah, bahkan muncul dua kubu yang hendak melaksanakan Mubes hingga pelantikan langsung kepala suku. Dua kubuh ini, lanjut dia, sampai saat ini belum disatukan, sehingga sangat berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan Nemoi (orang Moi) sendiri.
Ia menambahkan, jika belum ada penyatuan maka bisa pastikan orang Moi tidak akan bersatu, bahkan berpotensi menimbulkan konflik berkepanjangan, maka yang terjadi perpecahan di internal orang Moi sendiri.
Ia sangat berharap kepada panitia mubes agar menunda pelaksanaan mubes suku Moi dan hal itu harus dipahami baik oleh dua kubuh panitia.
Ia berpesan semua pihak harus bisa menahan diri, baik itu panitia hasil sidang putusan adat yang dilantik di distrik Klaili 4 bulan yang lalu, maupun pantia Mubes sebagaimana SK yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh ketua dewan adat Malamoi Pdt. P. Sapisa, dan Bpk. D. Ulimpa,
Ia berharap kedua kubuh panitia harus menahan diri guna menyelesaikan persoalan ini dengan baik, mengingat sampai saat ini kedua kubuh terkesan masih terjadi miskomunikasi. Marco menekankan hal ini penting untuk dipahami bersama agar kedepan orang Moi dapat bersatu di tanah MOI yang tercinta ini.
Hal senada juga ditegaskan oleh juru bicara (Jubir) Poros Muda Moi Kostan Magablo, yang menekankan bahwa Poros Muda Moi hari ini sedang berkonsentrasi mengamati lalu menimalisir persoalan- persoalan yang terjadi di internal suku Moi.
Bahkan kata dia, poros muda hari ini sebagai garda terdepan dan siap memediasi, sekaligus siap menjadi fasilitator segala urusan masalah konflik yang berkaitan dengan Nemoi.
“Poros muda berkewajiban siap menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di internal Nemoi, baik itu persoalan sosial budaya, politik dan hukum,” ucap Kostan.
Oleh sebab itu, ia sangat berharap agar dua kubuh mubes harus bijak dan Arif demi penyelamatan Nemoi hari ini, esok dan hari yang akan datang.
“Jangan lagi ada ego pribadi, atau pesan-pesan sponsor oleh siapa pun dia yang datang ingin menghancurkan dan memecah belah suku ini,” tekan Kostan.
Sebab menurut Kostan, dari pengamatan poros muda Moi, rencana mubes dan pelantikan kepala suku yang akan digelar nanti, diduga ada oknum-oknum yang ingin mencoba memecabelah Nemoi, untuk kepentingan mereka dan oknum tertentu.
“Terlihat sangat jelas sebab ada yang memboncengi mubes dan pelatikan kepala suku yang sangat nampak bahkan terang- terangan dari gerakan-gerakan kedua kubuh ini. Oleh sebab itu, saya berharap dan berpesan jangan mengorbankan suku ini untuk kepentingan orang lain, pribadi, kelompok atau siapapun yang ingin menghancurkan suku ini,” pungkasnya. [JOY]