Sorong, PbP – Kabupaten Maybrat yang diapit Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Teluk Bintuni dan Kabupaten Tambrauw, sampai saat ini masih menyimpan sejuta potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum tersentuh dengan baik.
Potensi-potensi yang ada di sana, bukanlah hal mustahil untuk dikembangkan. Karena Maybrat sampai saat ini dikenal sebagai kabupaten dengan segudang Sumber Daya Manusia (SDM) dan penghasil intelektual terbanyak di Tanah Papua.
Beberapa hal yang berpotensi untuk dikembangkan dan dapat mendatangkan keuntungan bagi pemerintah dan masyarakat, adalah pariwisata yang masih alami dan indah untuk dieksplor, serta pertanian yang memiliki peluang besar untuk dikelola.
Sebut saja Danau Uter, Framu, Danau Ayamaru, Puncak Petik Bintang dan lain-lain yang belum tersentuh tangan pengelola, masih menjadi aset kabupaten yang memiliki luas 5.461,69 km tersebut.
Tanah yang subur, air yang bersih, masyarakat yang terbuka, akses transportasi yang lancar, keamanan yang baik, serta kekayaan alam yang masih tersembunyi, seharusnya menjadi peluang bagi pemerintah untuk mendatangkan investor agar mengelolanya menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta menjadikan lahan pencarian bagi masyarakat asli Maybrat.
Mengenai hal ini, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Maybrat, Sebastian Bame, merasa harus ada pembangunan dan pengembangan sektor-sektor yang menyentuh dan mensejahterahkan masyarakat.
“Kami di Komisi B membidangi pertanian, perikanan, ekonomi kerakyatan, pendapatan daerah dan tenaga kerja. Tugas kita yang utama adalah mendorong pemerintah, terutama OPD terkait agar fungsi pelaksanaan program yang berhubungan langsung dengan hajat hidup orang Maybrat, sehingga masyarakat bisa hidup lebih sejahtera,”terang Sebastian, saat ditemui di Kota Sorong, Rabu (29/1).
Berangkat dari tugas dan tanggung jawab mereka di Komisi B, sambung Sebastian, sampai saat ini mereka melihat belum ada keseriusan dari pemerintah untuk mengembangkan dan menggali potensi daerah, sehingga bisa mendongkrak pendapatan.
Diakuinya, pendapatan daerah di Kabupaten Maybrat saat ini masih rendah, meski memiliki SDA yang sangat mumpuni untuk dikelola.
“Misalnya potensi pariwisata yang ada di Maybrat, belum dapat dikembangkan oleh OPD terkait dan kita belum melihat sentuhan pemerintah di sana. Sehingga kami fokus untuk mendorong agar pemerintah daerah dapat membangun dan mengelola potensi-potensi yang ada,”ujarnya.
Tujuan agar SDA di Maybrat dikelola dengan baik, sambungnya, berkaitan erat dengan ekonomi kerakyatan, yang bermuara pada kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Maybrat.
“Sampai saat ini kami menilai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Maybrat sangat baik, namun belum bisa dijabarkan dengan baik oleh OPD yang ada. Oleh karena itu, bupati juga harus tegas untuk menindak OPD yang belum mengeksekusi semua visi dan misi yang berkaitan. Ini adalah satu sistem, jika bupati berjalan baik namun OPD tidak berjalan baik, maka kabupaten ini akan begini-begini saja. Maka kami harapkan pimpinan OPD harus mampu menjabarkan visi dan misi bupati dengan baik,”ujar Sebastian.
Di bidang pertanian, lanjut dia, Maybrat memiliki tanah yang subur dan luas, yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Kata dia, beberapa komoditi asli Maybrat yang sejak dulu terkenal, bisa dikembangkan untuk menjadi pendongkrak kesejahteraan masyarakat.
“Pada dasarnya masyarakat Maybrat sangat antusias dan punya semangat dalam memberdayakan sumber daya yang mereka miliki. Namun pemerintah daerah, melalui OPD terkait belum hadir sabagai pionir untuk mendongkrak semangat masyarakat tersebut,”imbuhnya.
Tak lama lagi, lanjut Sebastian, DPA akan segera diserahkan ke OPD. Diharapkannya, dengan diserahkannya DPA tersebut, maka OPD harus mampu menjalankan program yang menyentuh masyarakat dan tepat sasaran, sehingga potensi-potensi yang ada di Maybrat dapat dikelola dengan baik.
Untuk mengawal itu, kata Sebastian, mereka dari Komisi B akan melakukan pertemuan dan hearing dengan OPD terkait, agar apa yang menjadi harapan masyarakat dapat tercapai dan masyarakat Maybrat mencapai titik sejahtera.
“Dalam rangka membangun Maybrat, kita akan berkomunikasi secara intensif dan berkelanjutan, agar program-program pembangunan dapat tereksekusi dengan baik dan tepat sasaran kepada masyarakat,”tukasnya.
“Karena yang saya lihat, meski potensi SDM berlimpah di Kabupaten Maybrat, namun apabila tidak ada keseriusan dari pemerintah untuk mengembangkannya, maka Kabupaten Maybrat akan tetap berada di posisi seperti ini terus. Maka menurut saya, pemerintah harus hadir untuk mendongkrak SDM dan mengelola potensi yang ada,”tuntasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Korps Muda Indonesia, Vincen Taa menambahkan, dari kaca mata pemuda Kabupaten Maybrat, pemerintah daerah terutama instansi terkait dan DPRD harus mampu menhasilkan atau mencetak sektor-sektor unggulan yang bisa menghasilkan keuntungan.
“Eksekutif dan legislatif harus bisa mengaplikasikan kebijakan-kebijakan mereka, guna mensejahterahkan masyarakat. Sebagai pelayan publik, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga harus mampu melayani kebutuhan dan keperluan masyarakat. Jangan hanya duduk diam, atau tidak hadir di kantor, ketika masyarakat membutuhkan pelayanan,”ujarnya.
Menurut dia, di Kabupaten Maybrat tidak sedikit pengusaha-pengusaha lokal yang mampu dan berkompeten di berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan, pariwisata, ekonomi dan lain-lain, yang dapat mampu menjadi entrepreneur, seperti di daerah-daerah lain.
“Banyak pengusaha lokal dan bahkan pemuda di Maybrat yang kompeten dan berminat besar mengelola usaha mereka, seperti kolam ikan, kebun dan lain-lain. Namun mereka bingung, mau dibawa kemana hasil dari usaha mereka, sehingga dapat menghasilkan Rupiah,”ujar Vincen.
Menurut dia, pemerintah harus melihat ini sebagai satu problem daerah, sehingga mencarikan solusi terbaik yang nantinya dapat memandirikan masyarakat dalam mengelola SDA yang dimiliki Kabupaten Maybrat.
“Bukalah peluang melalui SDA yang ada, agar masyarakat dapat mandiri dan mengelola potensi sendiri. Pemerintah harus hadir mendukung hal ini, sehingga orang Maybrat bisa keluar dan bersaing dengan daerah-daerah lain yang memiliki SDA yang sama,”tuntasnya. [END-HM]