Produksi Disinfektan tidak Optimal, sebab UMS Dipalang
Sorong, PbP – Sejak wabah Corona virus mencuat di Indonesia, pihak Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) telah ikut mensuport cairan disinfektan untuk dibagi ke masyrakat dan relawan yang melakukan penyemprotan untuk memutus mata rantai penyebaran Corana virus. Akan tetapi adanya pergantian kepemimpinan di Kampus UMS dengan keluarnya SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah terjadi aksi pemalangan kampus membuat masyarakat bertanya kemana harus mendapatkan cairan disinfektan.
Wakil Rektor UMS, Daeng Pabalik yang dikonfirmasi Papua barat Pos di kediaman Rektor UMS menyampaikan kampus tetap peduli dengan kondisi wabah Covid-19 ini. Maka produksi cairan disinfektan yang dilakukan mahasiswa masih berjalan hanya tidak bisa optimal sebab kampus tengah dilakukan pemalangan. “Dengan adanya pemalangan dan demo di kampus, mahasiswa tidak bisa bekerja untuk membuat desinfektan untuk warga masyarakat Sorong raya,” ungkap Pabalik, Rabu (29/4).
Kampus untuk sementara tidak bisa melayani masyarakat yang datang untuk mendapatkan cairan disinfektan. Yang kampus lakukan menyuplai langsung ke relawan yang selama ini, melakukan aksi penyemprotan di tempat ibadah, sekolah, dan kompleks perumahaan warga.
Sementara itu, Koordinator MDMC Kota Sorong Hamdani yang dikonfirmasi via telephone seluler membenarkan sejak wabah virus Corona ini, pihaknya memang bekerjasama dengan kampus. Dimana UMS menyediakan bahan-bahan disinfektan dan peralatan semprot. “Meski dalam keadaan kampus di palang kami tetap mendapatkan suplai langsung dari pihak UMS di posko. Jadi kami hanya menunggu di posko, nanti pihak kampus yang akan antarkan baik cairan maupun peralatan yang kami butuhkan, ” tuturnya.
Hamdani berharap palang ampus dapat dibuka segera mengingat warga yang terpapar virus corona terus bertambah. Maka tentu saja, warga yang membutuhkan dilakukan penyemprotan akan bertambah pula dan warga yang secara mandiri nenyemprot sendiri rumah dan lingkungannya mengatakan kami selalu para relawan al-amin bekerja sama dengan pihak kampus UMS untuk menyediakan bahan-bahan desinfektan hal itu kegiatan tersebut masih tetap berjalan walaupun situasi belum kondusif namun kegiatan pembuatan dan memberikan desinfektan untuk masyarakat sorong masih tetap berjalan seperti biasa.
Ditempat berbeda, Wakil Sekretaris PWM Papua Barat, Kamaluddin di kediamannya menjelaskan Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menginstruksikan seluruh kader mulai dari pusat sampai didaerah untuk melakukan langkah nyata buat membantu pemerintah dan masyarakat memutus penyebaran Covid-19. “Alhamdulillah kami sudah bergerak untuk membentuk Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC) di wilayah Provinsi Papua Barat.
Dikatakan Kamaluddin untuk provinsi Papua Barat Muhammadiyah punya 3 kampus yaitu UMS, Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong dan STKIP Muhammadiyah Manokwari. “Tiga kampus ini, terfokus pada penyemprotan desinfektan dan hand sanitizer yang dilakukan oleh mahasiswa sehingga semua kegiatan ini bisa berlangsung dengan baik adapun. Dengan adanya Covid ini, Muhammadiyah secara terstruktur sudah membekali seluruh pimpinan wilayah dan daerah serta amal usahanya ataupun mesjid juga sudah Loukdown jadi tidak ada aktivitas di mesjid ,dan warga diminta masing-masing berjamah dirumah saja. [CR34-SF]