fbpx
Rabu, 19 Mar 2025

Rayakan HUT ke-1 Bersama Anak-anak OAP di Panti Asuhan, Fopera Singgung Soal Dana Otsus

0

Sorong, PbP – Acungan jempol dan apresiasi layak disematkan bagi pengurus Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Provinsi Papua Barat Daya, karena telah menunjukan kebesaran hati dan niat mulia untuk berbagi dengan anak-anak yatim piatu yang ada di panti asuhan.

Perayaan HUT Fopera PBD ke-1 yang sangat sederhana bersama penghuni Panti Asuhan Kasih Agape, Katapop 2, Kabupaten Sorong, Jumat (19/07/2024). FOTO/JOY
Perayaan HUT Fopera PBD ke-1 yang sangat sederhana bersama penghuni Panti Asuhan Kasih Agape, Katapop 2, Kabupaten Sorong, Jumat (19/07/2024). FOTO/JOY

Disaat organisasi masyarakat (Ormas) lain merayakan kegiatan di gedung-gedung mewah dan berpesta pora, Fopera justru memilih untuk merayakan HUT pertama mereka bersama anak-anak di panti asuhan secara sederhana. Momen ini terlaksana pada Jumat (19/07/2024), tepatnya di Panti Asuhan Kasih Agape, yang terletak di seputaran Katapop II, Majener, Kabupaten Sorong.

Pantauan Papua barat Pos, sebelum bergerak dari Sekretariat Fopera PBD di Komplek Jalan Malibela, Kota Sorong, pengurus Fopera terlebih dahulu mendapat kejutan dari mitranya, yakni pihak Bank Papua yang menyambangi sekretariat Fopera sambil membawakan kue ulang tahun.

Usai menerima kue ulang tahun, rombongan pengurus Fopera bersama sejumlah awak media bergerak menuju Katapop sekira pukul 15.00 WIT. Setibanya di lokasi, rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketum Fopera PBD Amus Yanto Ijei, langsung disambut oleh pengurus Panti Asuhan bersama puluhan anak.

Selanjutnya pengurus Fopera merayakan HUT pertama mereka secara sederhana bersama anak-anak yang diawali ibadah singkat yang dipimpin Pdt. Wehelmus Sentuf, kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua Fopera dan Ketua Yayasan Kasih Agape, pemotongan kue ulang tahun, hingga santap dan foto bersama. Acara juga diselipkan dengan penyerahan bantuan sepatu dan bahan makanan bagi anak-anak di panti asuhan tersebut.

Kepada sejumlah awak media, Ketum Fopera PBD Amus Yanto Ijei mengungkapkan, HUT Fopera jatuh pada tanggal 17 Juni, hanya saja karena kesibukan dan padatnya agenda pengurus, sehingga baru bisa dirayakan pada Jumat (19/07/2024). Ia mengaku sengaja merayakan HUT ke-1 tersebut bersama anak-anak di Panti Asuhan Kasih Agape, karena hampir 100 persen anak-anak disana merupakan orang asli Papua (OAP).

“Kita mencoba untuk berbagi sukacita dengan anak-anak di panti asuhan Kasih Agape. Dihari yang penuh kebahagiaan sekaligus penting ini, kami ingin hadir dan ada bersama-sama dengan mereka yang membutuhkan, karena memang sejatihnya Fopera hadir untuk bagaimana memperjuangkan hak-hak mereka yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah,” ujar Yanto, di sela-sela perayaan HUT ke-1 Fopera.

Yanto menjelaskan, kehadiran pihaknya juga sekaligus membawa misi besar untuk mengingatkan pemerintah bahwa masih banyak anak-anak Papua khususnya anak-anak orang asli Papua (OAP), yang belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Ia berharap, pemerintah segera membuka mata, guna mencari formula agar semua anak-anak Papua mendapat perhatian yang sama dalam hal pendidikan, kesehatan dan kesejahteraanya.

Lebih jauh Yanto menyinggung soal penyaluran dana Otsus di bidang pendidikan, yang menurutnya secara teknis belum diformulakan secara baik. Pasalnya, masih ditemui banyak ketimpangan di kalangan OAP sendiri, masih banyak anak-anak OAP yang belum tersentuh pelayanan melalui dana Otsus.

“Kita ambil contoh program pengiriman anak-anak Papua untuk pendidikan di luar Papua, itu bisa menghabiskan uang Rp. 4-5 milyar lebih, tetapi mirisnya hanya dinikmati oleh kelompok-kelompok tertentu karena faktor orang dalam dan sebagainya. Lalu pertanyaanya, bagaimana dengan anak-anak yang tidak punya apa-apa ini, mereka tidak bisa menikmati apa itu dana Otsus, padahal mereka OAP. Saya pikir kalau pemerintah menyisihkan 1-2 milyar rupiah saja buat mereka itu sudah sangat mulia,” ungkap Yanto.

Namun demikian, ia tetap memberikan semangat dan motivasi kepada para penghuni panti asuhan Kasih Agape yang hampir 100 persen adalah anak-anak OAP, untuk tidak patah semangat dan berkecil hati. Karena menurutnya, banyak kisah-kisah sukses, banyak pemimpin dan tokoh besar yang justru datang dari kaum tidak mampu, kaum termarginal bahkan dari panti asuhan sekalipun.

“Kesuksesan seseorang bukan karena faktor mewahnya rumah, atau bagusnya HP, tetapi datang dari niat dan kemauan yang kuat untuk terus belajar, mengisi diri dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman, dan tentu apabila Tuhan berkenan maka semua tidak ada yang mustahil,” tutup Yanto.

Sementara, Ketua Yayasan Kasih Agape Ibu Mery menyampaikan terima kasih kepada ketua dan segenap pengurus Fopera yang telah memilih Panti Asuhan Kasih Agape sebagai tempat terlaksananya HUT Fopera ke-1. Ia berharap Fopera tetap berjaya dan selalu eksis dalam mengawal dan memperjuangkan hak-hak orang kecil yang membutuhkan perhatian.

Ketua Yayasan Kasih Agape Ibu Mery saat diwawancarai awak media. FOTO/JOY
Ketua Yayasan Kasih Agape Ibu Mery saat diwawancarai awak media. FOTO/JOY

Mery menyebut penghuni Panti Asuhan Kasih Agape berjumlah 47 orang dan hampir 100 persen merupakan OAP, yang berasal dari sejumlah kabupaten kota di tanah Papua. Ia mengaku semua penghuni Panti asuhan tersebut sedang mengikuti pendidikan formal baik di tingkat SD, SMP maupun SMA, ada juga yang hendak menjalani perkuliahan.

“Yang pasti kami sangat mengapresiasi rekan-rekan dari Fopera atas kunjungan dan kebahagiaan yang kami ikut rasakan di HUT pertama Fopera ini. Kiranya kedepan kerja sama terus terjalin dan Fopera semakin berjaya,” singkat Mery. [JOY]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.