fbpx
Minggu, 27 Apr 2025

Rudy Wijaya Gugat PT BPR Arfindo Sorong ke Meja Hijau

0
Caption : Kuasa hukum Rudy Wijaya, Efendi menunjukkan berkas gugatan di PN Sorong, Rabu (29/11/2023). Foto : PbP/EYE

Caption : Kuasa hukum Rudy Wijaya, Efendi menunjukkan berkas gugatan di PN Sorong, Rabu (29/11/2023). Foto : PbP/EYE

Sorong, PbP – PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arfak Indonesia (Arfindo) Cabang Sorong digugat oleh nasabahnya.

Kali ini yang menggugat yakni, nasabah bernama Rudy Wijaya. Dia menggugat PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berpusat di Manokwari tersebut ke PN Sorong dengan dalil Perbuatan Melawan Hukum (PMH).

Sidang perdana gugatan nomor 03/Pdt.G/2023/PN Srg yang dipimpin hakim Bernadus Papendang digelar, Rabu, 29 November 2023.

Sayangnya, pada sidang perdana tersebut pihak Tergugat I PT BPR Arfindo Cabang Sorong dan pihak Turut Tergugat kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat Daya tidak hadir.

Caption : Kuasa hukum Rudy Wijaya, Efendi menunjukkan berkas gugatan di PN Sorong, Rabu (29/11/2023). Foto : PbP/EYE
Caption : Kuasa hukum Rudy Wijaya, Efendi menunjukkan berkas gugatan di PN Sorong, Rabu (29/11/2023). Foto : PbP/EYE

Kuasa Hukum Rudy Wijaya, Efendi usai sidang perdana menjelaskan kliennya menggugat ke PN Sorong lantaran PT BPR Arfindo Cabang Sorong tak menyelesaikan kewajibannya kepada kliennya.

” Berbagai cara telah kami tempuh namun tidak ada itikad baik dari BPR Arfindo. Makanya, kami gugat ke PN Sorong,” ujarnya.

Efendi pun menjelaskan bahwa kliennya telah menjadi nasabah PT BPR Arfindo sejak tahun 2015 dan telah Bilyet Deposito berjangka senilai Rp 4.599.020.813.

” Semua sudah jatuh tempo, sehingga PT BPR Arfindo Cabang Sorong seharusnya dapat menyelesaikan kewajibannya,” ujarnya.

Bahkan Efendi menyebut, hingga gugatan ini diajukan ke PN Sorong Bilyet Deposito a quo beserta bunganya belum dibayarkan oleh tergugat kepada klien kami selaku penggugat.
Efendi menegaskan, kewajiban PT BRP Arfindo Cabang Sorong terhadap penggugat sebesar Rp 4.599.020.813, dengan rincian pokok sebesar Rp 3.300.000.000 dan bunga sebesar Rp 1.299.020.813.

Ia mengungkapkan, sebelum gugatan ini di ajukan, penggugat telah mengajukan upaya penyelesaian secara musyawarah maupun kekeluargaan serta upaya patut menurut hukum, dengan mengirimkan somasi pertama kepada tergugat I pada tanggal 1 November 2023. Somasi kedua melalui telepon seluler pada hari Jumat 9 November 2023 dengan bapak Marten selaku pimpinan Bank Arfindo Cabang Sorong, bapak Marten mengatakan bisa bertemu pada hari selasa tanggal 14 November 2023, pukul 09:00 WIT di kantornya.

Namun, setelah dihubungi melalui telepon Whatsapp sesuai jadwal janjian pak marten mengatakan belum bisa ketemu. Pak Marthen berjanji nanti hari Jumat atau nanti saya hubungi jika sudah tidak sibuk.

” Intinya, dalam somasi pertama dan kedua penggugat mengingatkan dan meminta tergugat I melakukan pembayaran Bilyet Deposito yang sudah lewat jatuh tempo, baik pokok maupun bunganya,” beber Efendi.

Lebih lanjut Efendi menjelaskan, karena perbuatan dan tindakan tergugat I yang tidak merespon dan menanggapi serta membalas somasi dari penggugat sampai dengan saat ini diajukannya gugatan pada tanggal 15 November 2023, maka sangat jelas perbuatan
tergugat I terpenuhi unsur perbuatan melawan hukum yang sangat merugikan hak-hak dan kepentingan hukum penggugat.

Akibat perbuatan tergugat I dan turut tergugat kliennya Rudy Wijaya mengalami kerugian materiil sebesar Rp 4.600.000.000. Belum kerugian immateriil yang dialami penggugat beserta keuarganya sebesar Rp 500.000.000.

” Kerugian materiil dan imateriil yang dialami penggugat sebesar Rp 5.100.000.000. Ini harus dibayakan sekaligus dan tunai seketika oleh tergugat I dan turut tergugat,” tegasnya.

Efendi berharap, pengadilan negeri Sorong kiranya dapat mengabulkan permohonan sehingga kliennya kami bisa menerima haknya dari PT BPR Arfindo Cabang Sorong secara penuh. [EYESF]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses