Tenaga Medis RSUD Sele Be Solu Ancam Mogok Kerja

Sorong, PbP – Sejumlah tenaga medis RSUD Sele be Solu, Kota Sorong, secara mengejutkan melakukan aksi demo di rumah sakit tempat mereka bekerja, Kamis (26/3).

Dalam demo itu, tenaga medis menyampaikan aspirasi mereka terkait Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dari pihak RSUD Sele be Solu yang dinilai tidak wajar.

Pantauan Papua barat Pos, para tenaga medis yang terdiri dari sejumlah bagian kerja di Rumah Sakit Sele be Solu, melakukan aksi demo dengan membawa sejumlah spanduk yang berisi keluh kesah mereka.

Dalam demo mereka, para tenaga medis merasa ada ketimpangan antara TPP yang mereka terima dan yang diterima oleh pegawai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di lingkungan Pemerintahan Kota Sorong. Parahnya lagi, mereka merasa pihak rumah sakit tidak pernah transparan dalam pembagian TPP, yang sesuai dengan acuan dan aturan yang berlaku.

Tidak hanya kepada rumah sakit, mereka juga meminta penjelasan kepada Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Sorong, tentang aturan pembagian BPJS yang dikaitkan dengan pembagian TPP. Karenanya, mereka meminta agar Kepala BPKAD Kota Sorong, memaparkan daftar pembagian TPP secara terbuka.

Bahkan, sebelum aksi demo tersebut selesai, tenaga medis disana mengancam tidak akan melakukan pelayanan sebelum aspirasi mereka dijawab oleh Wali Kota Sorong, Kepala BPKAD Kota Sorong dan Direktur RSUD Sele Be Solu.

Sementara itu, Direktur RSUD Sele Be Solu, Mavkren Kambuaya yang kemudian menemui tenaga medis yang berdemo, tidak berkomentar banyak, dirinya hanya menyampaikan bahwa tuntutan para tenaga medis sudah dipenuhi. Dimana menurut Mavkren, tuntutan mereka soal TPP sudah dijawab Wali Kota Sorong dan akan dipenuhi pada pembayaran berikutnya.

Sementara, Direktur LBH Gerimis, Yoseph Titirlolobi meminta Wali Kota Sorong dan Kepala BPKAD Kota Sorong harus segera mengambil sikap atas kejadian ini. Pasalnya menurut Yoseph, TPP yang diterima oleh para tenaga medis di Sele Be Solu, sangat tidak wajar jika dibandingkan dengan kinerja mereka.

“Kemarin ada tenaga medis dari RSUD Sele Be Solu yang melapor ke saya, katanya mereka hanya mendapatkan TPP sekitar 900 ribu sampai 1,8 juta rupiah perbulan. Padahal Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kalau TPP perawat itu sudah harus di kisaran 5 sampai 7 juta rupiah, sesuai atau lebih banyak sedikit jika dibandingkan dengan pegawai dari SKPD lain. Saya jadi curiga ada pangkas-memangkas disini,” tegas Yoseph yang ditemui di Sekertariat, LBH Gerimis, Kamis (26/3).

Karenanya Yoseph meminta agar Walikota Sorong dan Kepala BPKAD Kota Sorong, untuk segera menyelidiki dan mengambil tindakan terhadap aksi demo yang dilakukan tenaga medis RSUD Sele Be Solu atas penerimaan TPP yang jauh dibawah kata pantas.

“Tidak ada tawar menawar, Wali Kota Sorong dan Kepala BPKAD Kota Sorong harus segera menjawab keluh kesah tenaga medis ini. Ingat, mereka adalah garda terdepan jika ada warga Kota Sorong yang terkena penyakit, apalagi virus corona sedang menyebar seperti saat ini. Kalau sampai mereka mogok, harus Wali Kota Sorong, Kepala BPKAD Kota Sorong dan Direktur Sele Be Solu, yang turun tangan langsung tangani pasien yang diduga terjangkit virus corona. Supaya mereka tahu rasanya gimana jadi seorang tenaga medis,” tuntas Yoseph. [GPS-MJ]

Please follow and like us:
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry
4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *