Tokoh Intelektual Moi Pertanyakan Keabsahan Dukungan Kepala Suku Besar Moi
Sorong, PbP – Tokoh intelektual Moi, Yacub Su, ST.,M.Si menegaskan bahwa semua tokoh yang saat ini digadang-gadang menjadi calon gubernur Provinsi Papua Barat Daya, merupakan putra-putri terbaik Papua.
Hal ini disampaikan Yacub Su, menyikapi dinamika yang belakangan berkembang menyambut pelaksanaan Pilkada PBD tahun 2024.
Kepada awak media, Yacub memfokuskan pernyataannya terkait adanya dukungan atas nama lembaga dan seluruh masyarakat adat Moi, yang dilakukan Kepala Suku Besar Moi, Silkofok Yermias Su, kepada salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat Daya beberapa waktu lalu.
Yacub menyampaikan bahwa dukungan tersebut perlu untuk dikaji kembali sehingga bisa menjadi representasi seluruh, atau minimal sebagian besar orang Moi. Hal ini penting agar tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan di kemudian hari sebagai dampak dari pemberian dukungan dimaksud.
“Pada prinsipnya kami selaku tokoh intelektual Moi melihat bahwa semua kandidat yang maju ini merupakan putra-putri terbaik Papua. Mereka datang dari berbagai latar belakang dan pengalaman yang mumpuni, ” ujar Yacub saat menggelar jumpa pers di salah satu Caffe di Kota Sorong, Kamis (11/07/2024).
Yacub juga mengaku sebagai bagian dari masyarakat Moi, pihaknya merasa belum ada kesepakatan-kesepakatan yang lahir dari musyawarah, untuk menentukan kandidat siapapun yang akan didukung.
Hal ini, tentu sangat disayangkan karena selain dapat merugikan seluruh masyarakat adat Moi, juga bisa menjadi bumerang bagi kandidat yang diusung.
“Kita tidak menyalahkan kandidat siapapun yang diusung, tapi minimal harus ada kesepahaman bersama melalui musyawarah, sehingga kita bisa mempertanggungjawabkan apa yang menjadi komitmen kita bersama. Saya kasih contoh kalau kepala suku dukung kandidat tertentu kemudian nanti orang Moi tidak ada yang pilih pasti kita malu, ini juga bisa merugikan kandidat yang diusung itu,” sebut Yacub.
Lebih jauh ia mengatakan, pihaknya berkeinginan agar pilihan dikembalikan kepada masyarakat sendiri, sehingga siapapun gubenur dan wakil gubernur yang nantinya akan terpilih merupakan gubernur dan wakil gubernur untuk semua masyarakat Papua Barat Daya termasuk didalamnya orang Moi. [***]