Wujud Toleransi, PKKBM Bantu Sukseskan Sholad Ied di Kota Sorong
Sorong, PbP – Perkumpulan Kerukunan Keluarga Besar Maluku (PKKBM), ikut berpartisipasi dalam menyukseskan perayaan sholad ied bagi umat muslim di Kota Sorong, Sabtu (22/4/23).
Melalui kerjasama dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Sorong, PKKBM mendapat kesempatan berbagi kebaikan bersama umat muslim di tiga tempat sekaligus yakni Tembok Berlin (Reklamasi) Kampung Baru, Depan GOR Jalan Baru dan Lapangan Apel Kantor Walikota Sorong.
Kehadiran insan PKKBM guna membantu panitia mempersiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan sholad ied, mulai dari pembersihan lokasi, penataan tempat sholad, parkiran hingga penyediaan air minum, mobil ambulans dan menjaga keamanan serta pembersihan lokasi usai sholad ied digelar.
Pantauan Papua barat Pos, pelaksanaan sholad ied di tiga lokasi tersebut berjalan aman dan lancar serta dihadiri ribuan muslimin dan muslimah. Tampak anggota PKKBM yang diturunkan ke lokasi begitu siaga melayani umat yang hadir di tempat sholad ied. Ada yang melayani minum, mengatur kendaraan hingga menjaga keamanan.
Menurut penuturan Wakil Ketua Bidang Kerohanian PKKBM Pdt. Stef Lerebulan, M.MPd, saat itu PKKBM menurunkan sekitar 20 personil di satu titik untuk membantu menyukseskan sholad ied. Ia menyebutkan personil yang diturunkan merupakan anggota non muslim (kristen) dengan maksud agar tidak mengganggu rekan-rekan yang sedang melaksanakan sholad.
Ia menerangkan sesuai kerjasama dengan PHBI, pihaknya dipercayakan membantu di tiga titik yakni Reklamasi, Depan GOR dan Kantor Walikota Sorong.
“Sehari menjelang sholad ied kami sudah turun pembersihan dan persiapan lokasi, kemudian saat pelaksanaan sholad kami juga ada membantu, melayani minum, jaga parkiran dan keamanan serta pembersihan pasca sholad ied,” ujar Pdt. Lerebulan, saat ditemui di lokasi sholad ied Kantor Walikota Sorong, Sabtu (22/4).
Ia menyebutkan aksi yang dilakukan pihaknya sebagai pelaksanaan instruksi langsung oleh ketua PKKBM Kota Sorong Ir. Max Hehanusa, sebagai rangkaian aksi dalam rangka menyongsong Hari Pattimura, 15 Mei mendatang.
Selain itu, aksi yang dilakukan juga sebagai wujud toleransi atau yang dikenal di tanah Maluku sebagai “Salam Sarane” yang difilosofikan sebagai persatuan antara umat beragama khususnya kristen dan islam.”
Bagi kita di Maluku hal seperti ini sudah biasa, kerjasama antar umat kristen dan islam sudah trurun temurun yang kita kenal dengan pela gandong, salam sarane dan sebagainya. Di Kota Sorong memang baru kami lalukan. Kami berharap bisa membangun moderasi beragama disini. Kalau di tempat lain ada persoalan kita mau di Papua khususnya Kota Sorong masyarakatnya hidup berdampingan dengan harmonis,” sebut Pdt. Lerebulan.
Di tempat yang sama Staf PHBI Kota Sorong Wahyu Daud, ST menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada ketua dan segenap jajaran PKKBM yang telah membantu panitia dalam menyukseskan kegiatan sholad ied di Kota Sorong.
Ia menyebutkan bantuan yang diberikan sangat berarti, hal ini terbukti pelaksanaan sholad ied di Kota Sorong berjalan aman dan lancar meski dihadiri ribuan jamaah.
“Rekan-rekan dari PKKBM sudah sangat membantu, mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pembersihan pasca sholad ied digelar. Untuk itu, atas nama umat muslim khususnya PHBI Kota Sorong kami menyampaikan terimaksih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Kiranya Allah SWT bisa membalas segala kebaikan yang sudah kami terima,” harap Wahyu.
Sementara Ketua PKKBM Kota Sorong Ir. Max Hehanusa, menyampaikan terimakasih kepada PHBI Kota Sorong yang telah memberikan kesempatan kepada PKKBM untuk berbagi kebaikan dalam rangka mengumpulkan pahala, melalui kontribusinya menyukseskan pelaksanaan sholad ied di Kota Sorong.
Ucapan serupa juga ia sampaikan kepada seluruh jajaran PKKBM yang telah turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
“Yang pasti kami mengucapkan terima kasih karena kami ikut ambil bagian untuk berbagi kebaikan pada hari yang penuh sukacita dan berbahagia ini. Ini partisipasi kami, yang kami berikan dengan tulus sebagai wujud kebersamaan kita,” ujar Max yang dijumpai di kediamannya di Km 10, Kota Sorong.
Lebih jauh Max menjelaskan, kebersamaan, toleransi dan jiwa tolong menolong sudah mendarahdaging bagi anak-anak Maluku karena sudah diwariskan secara turun temurun dari leluhur. Istilah Pela Gandong, Salam Sarane, Ale Rasa Beta Rasa dan sebagainya terus dibawah dan digemakan dimanapun insan Maluku hadir.
“Di Maluku yang namanya pela gandong atau persaudaran juga salam sarane persatuan antara kristen dan islam itu sudah biasa karena sudah menjadi adat dan tradisi dari leluhur. Nah kita coba bawah pela gandong ke sini karena kami yakin bisa menjadi berkat bagi kita semua khususnya berkat keharmonisan dan kebersamaan,” ucap Max.
Diakhir penyampaiannya Max mengimbau masyarakat Kota Sorong khususnya warga Maluku yang ada di Kota Sorong agar tetap menjaga toleransi, kebersamaan dan kekeluargaan. Hal ini penting sebagai modal untuk kita menatap masa depan sebagai warga Kota Sorong yang lebih baik.
“Toleransi itu kan indah, nyaman dan bagian dari budaya Indonesia khususnya kita di Kota Sorong. Kita harus saling tolong-menolong dan hidup berdampingan sehingga kedepan lebih nyaman. Akhirnya kami mengucapkan selamat Idulfiri bagi saudara-saudaraku kaum muslimin dimanapun berada, mari kita jaga keharmonisan ini sebagai kekuatan untuk kita menatap hari esok yang lebih baik,” pungkasnya. [JOY]