Dewan Adat Moi Maya Bantu Mahasiswi Asal Salawati: Tinggal Gratis, Makan Ditanggung, Pendidikan Jalan Terus

0
IMG-20251020-WA0016 (1)

Ketua Dewan Adat Suku Moi Maya Kabupaten Sorong. [MPS]

Aimas,PbP- Langkah inspiratif ditunjukkan Ketua Dewan Adat Suku Moi Maya Kabupaten Sorong, Amirudin Umalelen. Di tengah tantangan pendidikan tinggi yang kerap terbentur biaya, ia justru membuka pintu gedung sekretariat Dewan Adat Moi Maya di Jalan Mariat Pantai, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, untuk menampung tujuh mahasiswi asal Distrik Salawati Tengah.

 

Ketujuh mahasiswi tersebut kini sedang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sorong (Unimuda). Bagi Amirudin, langkah ini bukan sekadar membantu secara materi, tetapi juga bagian dari komitmen adat Moi Maya dalam mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa, khususnya generasi muda asli Moi.

 

“Ini bentuk dukungan kami kepada pemerintah dan masyarakat di Distrik Salawati. Kami ingin anak-anak Moi bisa kuliah dengan tenang tanpa terbebani biaya tempat tinggal,” ujar Amirudin saat ditemui di sekretariat Dewan Adat Moi Maya, Senin (20/10/2025).

 

Menariknya, seluruh mahasiswi yang tinggal di sekretariat tidak dipungut biaya sepeser pun. Mereka mendapatkan tempat tinggal dan makan gratis selama menempuh kuliah. Gedung sekretariat yang disewa senilai Rp20 juta per tahun itu disulap menjadi asrama sederhana berlantai dua dengan lima kamar tidur, masing-masing ditempati dua orang mahasiswi.

 

“Dengan fasilitas ini, mereka bisa fokus belajar dan tidak perlu lagi memikirkan uang kos atau makan. Semua biaya ditanggung oleh Dewan Adat Moi Maya,” tambahnya.

 

Amirudin mengungkapkan, dana yang digunakan untuk sewa gedung dan kebutuhan harian para mahasiswi sepenuhnya bersumber dari anggaran Dewan Adat Moi Maya. Ia menegaskan, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, termasuk lembaga adat yang memiliki peran penting dalam membangun sumber daya manusia di tanah Moi.

 

Para mahasiswi penerima bantuan mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian Dewan Adat. “Kami merasa seperti punya keluarga di sini. Ketua Dewan Adat benar-benar peduli dan memikirkan masa depan kami,” ungkap salah satu mahasiswi dengan mata berkaca-kaca.

 

Langkah sosial dan penuh kepedulian dari Dewan Adat Moi Maya ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat Sorong. Banyak pihak menilai, inisiatif Amirudin Umalelen adalah contoh nyata kepemimpinan adat yang humanis dan berpihak pada masa depan generasi muda Moi. Sebuah bukti bahwa semangat gotong royong dan kasih sayang masih hidup kuat di tanah Papua Barat Daya. [MPS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *