Pemkab Sorong Dorong Pelestarian Budaya Lewat Workshop Noken

0
IMG-20251109-WA0004

Aimas, PbP- Pemerintah Kabupaten Sorong terus berkomitmen melestarikan budaya lokal melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan kerajinan khas Papua. Salah satunya adalah Workshop Noken dan Pengembangan Budaya Moi yang digelar di Hotel Waigo, Sabtu (8/11/2025), diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai kalangan pengrajin dan pegiat budaya.

 

Plt Asisten III Setda Kabupaten Sorong, Luter Salamala, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan dasar yang telah dilaksanakan sebelumnya. Menurutnya, workshop kali ini menjadi langkah penting dalam memperkuat identitas budaya daerah melalui penerapan konsep Moi Dei yang menggabungkan penggunaan bahasa daerah, batik, serta noken sebagai bagian dari simbol kearifan lokal.

 

Dari kegiatan workshop ini diharapkan lahir sejumlah hasil nyata, di antaranya regulasi atau keputusan bupati yang mendukung penerapan Moi Dei secara resmi di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat. Selain itu, akan dibentuk komunitas pelatihan budaya sebagai wadah regenerasi bagi generasi muda agar mereka turut berperan aktif dalam melanjutkan tradisi dan kearifan lokal.

Luter menambahkan, salah satu tantangan besar dalam pengembangan noken adalah kelangkaan bahan baku seperti dua jenis kayu dan rumput khusus yang digunakan dalam proses pembuatan. Untuk itu, perlu dilakukan upaya pembudidayaan kembali bahan-bahan tersebut agar keberlanjutan kerajinan noken tetap terjaga. “Pelestarian bahan menjadi hal penting, karena ketika noken mulai dibumikan di kantor maupun sekolah, tentu kebutuhan bahan akan meningkat,” ujarnya.

 

Selain nilai budaya, noken juga memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Jika dikembangkan secara serius dengan dukungan regulasi dan pasar yang baik, kerajinan ini dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi kreatif daerah. Luter juga menyebut, workshop ini akan mendorong pembentukan komunitas Moi Dei dan motif batik khas Papua Barat Daya agar dapat digunakan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat luas.

 

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, terutama dengan melibatkan generasi muda sebagai penerus. “Kerajinan membuat noken dan batik Papua harus ditularkan kepada generasi muda. Pelatihan seperti ini penting agar lahir generasi yang handal dan kreatif, yang kelak mampu membuka lapangan pekerjaan baru,” tutur Luter Saldaera.

 

Melalui workshop ini, Pemerintah Kabupaten Sorong berharap nilai-nilai budaya lokal dapat terus hidup dan berkembang, sekaligus menjadi kebanggaan daerah yang mampu bersaing dalam industri kreatif nasional.[MPS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *