Curiga Ada Pelaku Lain, Flobamora Manokwari Minta Polisi Usut Tuntas Pembunuhan UDP
Ketua, sekteraris Perkumpulan Rumah Besar Flobmaora Manokwari, Eduardus Haleserens, Rano Uskuluan, dan Ketua Tungku Sumba, Agustinus Dapadoda, di Sekteriat Flobamora Manokwari, Selasa (16/12/2025) malam. TP/SDR
Manokwari,PbP — Perkumpulan Rumah Besar Flobmaora Kabupaten Manokwari dan Tungku Sumba di Manokwari, meminta kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap UDP, yang ditemukan tewas di jurang sekitaran Kampung Dowansiba, Kelurahan Amban, Selasa (16/12/2025).
Ketua Tungku Sumba di Manokwari, Agustinus Dapadoda menduga ada keterlibatan pelaku lain selain tiga orang yang sudah diamankan pihak kepolisian. Terlebih, motif pembunuhan adalah balas dendam, namun terhadap orang yang salah.
“Cerita si-pelaku ini targetnya bukan korban, tapi orang lain. Karena, korban punya saudara. Bisa saja korban ini jadi sasaran,” kata Dapodada kepada wartawan di Sekretariat Perkumpulan Rumah Besar Flobmaora Kabupaten Manokwari, di Marina, Selasa (16/12/2025) malam.
Ia mengungkapkan, berdasarkan keterangan ibu korban, Senin (15/12/2025), korban UDP pamit keluar rumah sekitar pukul 23.00 WIT (jam 11 malam) dengan alasan untuk menemui pacarnya.
Dapodada menduga, pembunuhan ini sudah direncanakan dengan pelaku menggunakan pihak lain untuk memancing korban UDP keluar rumah sekitar pukul 23.00 WIT, untuk dilakukan pembunuhan.
“Di dalam berita sejak 4 sore ini sudah terbantahkan karena korban pamit keluar rumah jam 11 malam. Ini tugas polisi untuk dalami. Korban ini tidak biasa minum dan merokok. Kita khawatir korban diumpan,” ujarnya.
Selain itu, keluarga juga menduga senjata tajam yang digunakan tidak hanya satu jenis. Begitu juga dengan pelaku yang kemungkinan bisa lebih dari satu orang. Sebab, di tumbuh korban terdapat sejumlah luka-luka sobek seperti, di bagian pelipis, kemaluan, hingga mengalami patah rahang.
“Yang terpenting jangan sampai pelaku menyembuyikan pelaku lainnya. Karena disayangkan sekali kalau masih ada pelaku lain tapi dibiarkan. Pasti nanti akan melakukan hal yang sama ke orang lain, bantai manusia seperti binatang,” tegasnya.
Oleh sabab itu, Agustinus Dapadoda mendesak kepolisian betul-betul mendalami kasus pembunuhan tersebut sampai tuntas apakah ada hubungannya dengan asrama, dan menghukum para pelaku seberat-beratnya.
“Kita tidak benarkan miras jadi alasan. Kita ingin ini semua diungkap. Semua pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. Keluarga ingin pelaku dihukum seberatnya dan jangan menyisahkan pelaku-pelaku lain,” tukasnya.
Ketua Perkumpulan Rumah Besar Flobmaora Kabupaten Manokwari, Eduardus Haleserens mengimbau warga Flobamora menahan diri.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi. Korban, keponakan ini anaknya baik, tapi mengalami hal seperti ini. Tapi namanya musibah mau bagaimana lagi,” ujarnya didampingi Sekteratris Perkumpulan Rumah Besar Flobamora Kabupaten Manokwari, Rano Uskuluan.
Flobamora mengharapkan kepolisian fokus menuntaskan masalah ini dan menyelesaikannya secara hukum positif di negeri ini.
“Kami mengharapkan teman-teman kepolisian secepatnya menuntaskan permasalahan ini. Karena, ada beberapa kejadian sebelumnya menyangkut dengan orang Flobamora belum diusut tuntas. Takutnya menjadi akumulasi bagi warga Flobamora,” terangnya.
Eduardus mengimbau warga Flobamora di Manokwari tetap tenang dan menyerahkan proses hukum selanjutnya kepada kepolisan, karena para pelaku sudah ditangkap.
Pihak Flobamora juga akan membuka ruang apabila ada keluarga pelaku yang ingin datang, namun tetap menyerahkan proses hukum kasus ini kepada pihak kepolisian.
“Kami mohon respon yang cepat dari kepolisian. Kami juga akan mengelola warga Flobamora yang ada di Manokwari supaya tidak lakukan hal-hal yang mengganggu keamanan, ketertiban di Manokwari apalagi menjelang natal,” tukasnya. [SDR]
