Dari Membaca ke Berdaya: Literasi Inklusif Jadi Gerakan Baru di Kabupaten Sorong

0
IMG_20251105_100652

Aimas,PbP- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong, Rabu (5/11/2025). Menggelar kegiatan Sosialisasi Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dipusatkan di aula kantor Dinas Perpustakaan dan diikuti 60 pesertyang terdiri dari pengelola perpustakaan kelurahan, rumah baca, serta relawan literasi dari berbagai wilayah di Kabupaten Sorong.

 

Acara dibuka Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik, Mustika Baiduri, AP., M.Si. Dalam sambutannya ia menegaskan, pentingnya literasi sebagai pondasi utama pembangunan manusia. Menurutnya, literasi bukan sekadar kemampuan membaca buku, tetapi juga kemampuan memahami dan memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

“Literasi yang sesungguhnya adalah pengetahuan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya. Di sinilah konsep literasi berbasis inklusi sosial menjadi sangat penting,” ujar Mustika Baiduri.

 

Ia menambahkan, perpustakaan tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan dan membaca buku, melainkan harus menjadiruang terbuka bagi masyarakat untuk belajar, berinovasi, mengembangkan keterampilan, dan menggali potensi lokal.

 

Dalam kesempatan tersebut, Mustika juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ekosistem literasi di Kabupaten Sorong melalui kolaborasi antara perpustakaan, sekolah, dan komunitas masyarakat. “Mari kita jadikan perpustakaan sebagai pusat belajar sepanjang hayat, tempat masyarakat menemukan solusi atas berbagai tantangan kehidupan,” katanya.

 

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, salah satunya Perwitasari, yang membawakan materi tentang peningkatan literasi berbasis inklusi sosial. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya peran pustakawan dan relawan dalam menciptakan program literasi yang relevan dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

 

Peserta tampak antusias mengikuti sesi diskusi dan praktik penyusunan program literasi yang inklusif. Mereka diajak untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang dapat diterapkan di lingkungan masing-masing, seperti pelatihan keterampilan lokal, pemberdayaan ekonomi melalui literasi digital, serta kegiatan membaca berbasis komunitas.

 

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong berharap dapat menumbuhkan semangat baru dalam membangun masyarakat literat yang adaptif, inklusif, dan inovatif. Sosialisasi ini juga menjadi langkah awal menuju penguatan peran perpustakaan sebagai mitra strategis dalam membangun masyarakat yang cerdas dan sejahtera di Kabupaten Sorong. [MPS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *